Selasa, 18 November 2014

Allah lah sebaik-baik teman


Bismillah...

Hai bloggers... 

Sungguh, tinggal di rumah lebih dari 5 bulan kadang membuat aku berada dititik terjenuh  dari segala hal yang ada dihidup ini, mau diakhiri? Tak mungkin, Allah masih menghendaki aku untuk menikmati hidup ini. Hidup?? Aku tidak yakin ini yang namanya hidup.

Ibarat makan buah si malakama, semuanya serba salah. Tapi saya yakin, Allah telah mengaturnya untukku. Sekarang saya harus berusaha dengan apa yang bisa saya perbuat.
Teringat masa-masa kuliah S1 dulu, mimpi-mimpiku dalam hidup kala itu seperti indah dan cerah. Yah saya mempunyai mimpi yang hingga saat ini membuatku sering menangis. Oh mimpi.. can I get U? Mimpi itu yang membuat saya berusaha menghimpun energi-energi positif dalam hidup ini. Bahkan hingga saat ini. Saya ingin merasakan hidup yang dengan adanya diriku, orang-orang dapat tersenyum lebih lama. Yah.. saya ingin hidup bermanfaat bagi orang lain.

Rutinitasku saat ini sungguh menjenuhkan dan jauh dari impian yang ku ingin raih. Kenapa? Karena saya rasa saya akan lebih berenergi jika berada di tempat dimana saya bisa bersaing dan perkompetisian benar2 berasa, yah berada di tempat dimana para pemuda berjuang dalam hidupnya untuk menjadi seseorang yang berguna.

Di tempat tinggalku ini saya tak memiliki teman sebaya, kakakku tinggal di kota, dia pulang hanya saat weekend. Dan adikku yang perempuan. Saya tidak yakin dia punya mimpi, karena yanga da dia lebih sibuk urus si pacarnya itu yang jarang sekali ditemuinya,  maklum dia dilarang kuliah n dilarang keluar ke tempat yang jelas, kenapa? Dia terlalu banyak berulah. Yah maklum usia remaja.

Tak ada teman, sungguh berjuang sendiri itu masih berat buatku, tapi apa yang aku bisa lakukan lagi? Selain terus berjuang seorang diri. Bahkan saking sibuknya bapak dengan urusannya, dia tak pernah peduli apa keinginanku saat ini. Apalagi mamaku, beliau tak pernah bertanya saya mau bagaimana dan bagaimana, yang ada beliau hanya sibuk mengurus dapur dan anak bungsunya yang sangat manja itu. Bahkan untuk urusan ibadah saja mereka jarang menyuruh anak-anaknya untuk sholat, kalau bukan kesadaran sendiri, mungkin sholat itu...

Yah, saya tak pernah menyalahkan Allah atas segala yang diberikannya. Paling tidak, saya bersyukur Alhamdulillah, Allah telah memberikanku keluarga yang utuh, yang setiap harinya kami masih bisa merasa kenyang, dan ku tahu keuangan keluarga kami sangat-sangat anjlok kalau istilah sahamnya.
Tapi Alhamdulillah, kami masih bisa makan, tidur dan lainnya. Sungguh saya merasa seorang diri. Hingga kemarin saat kegiatan EHEF di UNHAS, saya merasa sangat canggung untuk berbicara dan bertemu orang banya. Ya Rabb, tak terbisa bersosialisasi lagi diri ini. Sudahlah, saya mengeluh atau marah, menangis jungkir balik sekalipun semuanya tak akan berubah dalam s ekejab. Bahkan bisa lebih buruk.

Saya sadar, jiwa muda di usia 24 tahunku terus bergejolak, saya ingin menjadi orang yang sukses, saya ingin hidup bermanfaat bagi orang lain, saya ingin mencapai sesuatu yang lebih baik dari ini. Saya ingin, s aya ingin, saya ingin, dan saya sungguh ingin.

Tapi bahkan saya nyaris lupa, saya punya Allah, Dia yang selalu setia menemani saya dimanapun dan kapanpun. Dan saya sadar, sebaik-baik teman adalah Dia, yah.. sang Khalik.
Terlepas dari itu pula, saya memiliki sahabat-sahabat terbaik yang Allah anugerahkan dan senantiasa give me suport, yah.. the big Suport... Thanks to My GOD. It’s so special to me.

Bahkan kini saya malu untuk menghubungi tema-teman saya, yah paling sebulan sekali cukup, untuk say hai dan tanya kabar and aktivitas mereka. Bahkan sempat saya dekat dengan teman lama, tapi semua punya kesibukan dan saya tak berani untuk mengganggu mereka lagi. Sudahlah... Ini hidupku, seburuk-buruk apapun kondisi saat ini, saya harus berupaya terus melakukan yang terbaik, dan memberikan yang terbaik untuk hidupku dan masa depanku. Masih banyak hal yang seharusnya bisa ku lakukan, dan yang pasti itu bukan sebuah keluhan. 

Tapi semangat untuk terus belajar agar semua berubah menjadi lebih baik, mengeluh atau tidak kita menggunakan waktu dan  waktu terus berlalu.

Insya Allah saya bisa. Saya harus lebih disiplin, menjauhi rasa malas, menggurangi waktu tidur, lebih banyak membaca dan mendengar yang baik. Dan optimis semuanya akan baik-baik saja, saya yakin pertolongan Allah akan datang kepada orang yang berupaya demi kebaikan hidupnya. Berjuanglah untuk kebaikan hidupmu dan kebaikan hidup orang banyak, jika kamu merasa sepertiku yang tak memiliki teman, tenang, kamu masih punya teman sejati dekatkan selalu dirimu padanya, lakukan hal-hal yang ia senangi dan ingatlah Dia selalu dalam 5 waktumu dalam sehari.


Semangat.. semangat.. lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan, dan buatlah semuanya terasa mudah dan be a positive thinking... SEMANGAT..... !!!

Hidup adalah perjuangan, perjuangan yang butuh pengorbanan.

Gowa, 18 November 2014

Selasa, 04 November 2014

Perasaan ini

What do U think about u’re feel today??
Ada banyak hal yang justru terjadi dengan tidak terduga,
Entah itu sedih atau bahagia..
Bahkan tak jarang mengundang kekecewaan,
Tapi yah tak ada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan.
Tapi kalau berlarut-larut dalam kebahagiaan justru itu lebih baik.

Belakangan ini sungguh banyak hal yang terjadi jauh di luar
Hal yang diharapkan, bahkan it’s really complicate.
Sesuatu yang kompleks dan bisa katakan itu adalah
Cambuk tersakit yang sedang di rasakan.

Heran juga, kenapa seolah ‘sakit’ itu kali ini
Datangnya bertubi-tubi,
Yah sakitnya tuhh disini<tunjuk yang mana yah???
Hah, tapi selalu ada tawa yang tersimpan dalam kesedihan.

Teruslah berprasangka baik pada Allah, semua yang terjadi
Pasti ada hikmahnya, bahkan belum tentu apa yang menurut kita baik, belum tentu baik bagi Allah, dan sebaliknya apa yang buruk bagi kita belum tentu buruk bagi Allah.

Sambil terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.
Tak ada yang dapat menhindari apa yang telah ditetapkan-Nya.
Hmmm.... bahkan sudah dua bulan ini membuat berpikir keras.
Bahkan lebih keras dari biasanya <*Sok mendramatisir.

Disaat yang sama, ada 3 cambukkan yang sakit mengenai diri.
Bahkan saat disangka  it’s well, there are not dangerous maybe.
Tapi it’s not like that. But saat tak ada teman yang bisa ditemui
Secara langsung, the big Motivator it’s only from myself.

Be conviced about there are nothing Helper the better than God.
Dan sekrang Only want to focus for three in case of this life.
Menurutmu siapa?

Banyak hal yang harus segera diselesaikan,
Mengalau pun tak akan menghasilkan sesuatu.
Teoripun sudah berjibun, so u wait for????


Sesuatu yang Bergejolak

Entah apa yang saya rasakan belakangan ini, tapi sungguh ‘Gejolak” itu sungguh besar. Gejolak yang bahkan tak jarang ia memberiku kepanikan yang luar biasa. Yah, perlahan aku paham akan gejolak itu, gejolak yang terkadang menciptakan 1001 rasa yang ada dalam jiwa dan sanubari terdalam. Kadang tak cukup merasakan, bahkan butuh sesuatu yang sayapun tak tahu itu apa..


Tapi kali ini bukan masalah “gejolak” cinta yang terbakar api hasrat untuk memiliki ohhh NO, Bukan itu, yah bukan itu, ini terkait gejolak dalam batin dan pikiranku, dimana ada satu kata yang tertuju “SUCCESS”,  Yah, perasaan dan pikiran yang menggebu-gebu untuk bisa teguh menjalankan sesuatu yang menunjang dan mempercepat langkahku menuju suatu kesuksesan.


Entah beberapa hari ini perasaanku campur aduk tak taruan, mungkin karna begitu banyak masalah yang tak disangka-sangka, yang bahkan membuat banyak keluargaku drop, bahkan ku lihat wajah papa yang kadang seolah terdiam berpikir keras. Tapi Alhamdulillah, selemah-lemahnya kondisi kami saat ini, kami tetap berusaha positive thinking, dan dalam lubuk hati yang paling dalam selalu merasa ada pencerahan, yah Bukankah Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang??? Jadi untuk apa kita meragukan janji-janji-Nya. Toh Dia yang masih menganugrahkan segala nikmat2-Nya:
“Maka Nikmat Tuhanmu yg mana lagi yang kau dustakan?”.


Yah, mungkin karna hasrat yang sangat-sangat bergejolak ini membuatku memenuhi berandaku mungkin dengan sedikit kegalauan, yah itu sedikit luapan emosi. Karna disini saya sendiri tengah membangun semuanya, yah, blogerrss loverss, Tak mudah berdiri tegak seorang diri menguatkan hati dan mengerakkan langkah jika motivasi hanya satu arah, takk ada teman, terbatasnya fasilitas, tapi itu bukan alasan, karna tiap pagipun aku masih berkutat dengan internet, yah aksesku masih bisa kemana-mana, walaupun ragaku tetap di tempat ini, tapi ketahuilah Pikiranku selalu berwisata hingga ke mancanegara, tak tahu sudah berapa banyak negara-negara di dunia yang telah ia kunjungi <*upss ala-ala lebayyy mendramatisirr. Hehehehhehehe

Yah, Usiaku sebulan lagi memasuki angka Funtastic.. hahahahaha, 24  years old, usia yang cukup dewasa <*seharusnya. Yah tapi kedewasaan bukan masalah usia, tapi masalah tingkah dan pola. Yah tingkah laku dan pola pikir. Umur yang pantas buat menikah kali yah??? Hahahhahahah yah beberapa temanku telah menikah, bahkan ada juga beberapa yang udah gendong-gendong dede bayi, kadang juga pertanyaan itu berputar dan terlontar dari orang-orang disekitar, tapi belum ada jawaban untuk itu, saya sudah semakin paham diriku dan kriteria calon suami seperti apa yang bisa memopong saya menjadi seseorang yang lebih bermanfaat lagi untuk kehidupan ini ... J


Sukses, bagiku sukses dalam hidup itu terletak pada akhir, bukan proses apalagi pada awal, sukses bagiku itu apabila kita bisa mati dalam khusnul khotimah bisa mengucapkan lafadz Allah dengan sempurna dan meninggalkan hal-hal positif yang bisa dirasakan banyak orang dan bahkan ia selalu mengenang kita dan mendoakan kita saat kita telah diambil oleh-Nya. Dan terlebih lagi setela itu kita bisa masuk ke dalam surga-Nya, dan dapat bertemu dengan-Nya. J


Tapi proses sukses itu yang mungkin bisa membutuhkan waktu yang cukup bahkan membutuhkan kesabaran ekstra, karna untuk menjadi apa yang kita mau itu tidak mudah, penuh perjuangan tapi ingat jangan pernah menyerah seburuk-buruknya kondisi itu, berusahalah ikhlas dengan apa yang kamu peroleh dan lakukan apapun yang bisa dilakukan sebaik-baiknya dan jangan pernah putus asa, bahkan betapa banyak karunia Allah justru datang disaat-saat kita nyaris menyerah dengan semuanya dengan upaya optimal kita, yah itu mungkin kita telah ikhlaskan semuanya kembali pada keputusan-Nya. Ayo kawan, kita semangat...!!!