Senin, 13 April 2015

Menjadi seseorang yang Lebih Baik Lagi....

Setahu ku, saya hanya wanita biasa pada umumnya,
Sederhana, tak neko-neko.. simple. Saya masih ingat sifat-sifat saya waktu itu, saat duduk di bangku SMA, bahkan saat awal kuliah sifat itu masih terbawa juga, tapi Alhamdulillah… selama kuliah banyak hal yang saya lalui, banyak hal yang saya temui membuat saya berpikir seribu kali. Pernah juga saya tertarik memilki sifat seperti temanku yang sangat berkharisma itu, tapi saya sadar. Saya yah saya dia yah dia mungkin ada sisi dalam diriku yang ia ingin memilikinya tapi tak bisa (siapa yang tau kan). Tapi saya sangat sadar saya punya karakter juga yang berbeda dari dia, saya hanya perlu mengelolahnya dengan cara yang benar, sederhananya hanya perlu diarahkan saja.

Siapa sih yang tidak kenal saya saat seorganisasi sewaktu kuliah dulu?? Terlebih dengan karakterku itu?? Iya, saya hanya perlu mengarahkannya saja agar ia terbungkus menjadi sesuatu yang baik dan lebih baik lagi.

Masih ingat Abu Bakar Assiddiq Radhiallahu anhu dan Umar Bin KHattab Radhiallu’anhu kan?? Mereka orang-orang hebat yang merupakan Sahabat-Sahabat Rasulullah yang memiliki karakter yang berbeda namun mereka telah sangat banyak berperan dalam kejayaan islam, Abu Bakar Assiddiq dengan kelemah lembutannya dan keikhlasannya dalam memberikan seluruh hartanya di jalan Allah, dan Umar Bin Khattab Radhiallahu’anhu yang dengan watak kerasnya tak tanggung2 dalam menghadang siapa saja yang akan memerangi umat Islam. Semua punya karakter yang berbeda, tinggal perlu diarahkan saja agar semua menjadi lebih baik lagi..

Tersadar akan banyaknya hal yang harus diperbaiki dalam diri ini, membuatku me”review” beberapa hal yang telah lalu dalam hidupku, kadang hal itu membuatku tertawa dan terkadang hal itupula membuatku menangis. Apakah saya masih terlalu rapuh?? Ataukah saya masih butuh bahu-bahu mereka untuk bersandar???

Menjadi baik… siapa sih yang tidak ingin menjadi baik ?? bahkan menjadi lebih baik lagi…
Salah satu harapan terbesar saya dan keinginan yang sangat besar adalah menjadi lebih baik lagi, dan saya tak bisa menjabarkannya disini, ini keinginan terbesar dalam hati yang terdalam menjadi lebih baik seperti apa yang saya mau…

Dan hal terberat yang dirasakan saat ini adalah karena sudah hanpir setahun di rumah, waktu berlalu begitu cepatnya dan saya hanya belajar-belajar saja. Da terkadang jika jawabannya buntu saya hanya berekspresi dengan raut wajah kebingungan  sok imut unyuk-unyuk… hahahahahah.

Ada yang bertanya padaku, kamu kuat juga yah belajar otodidak begitu??? Mendengar pertanyaannya seperti itu, saya baru sadar bahwa sebenarnya saya ini kuat juga yah.. padahal sebenarnya dia tidak tahu, dia berkata seperti itu saja mata saya sudah berkaca-kaca, entah itu sedih atau apa, I Don’t know.

Entah lah kak, saya  tak yakin saya kuat atau tidak, tapi saya selalu meminta agar Allah menjadikanku sosok yang kuat, bisa jadi saat-saat seperti ini menjadi ujian agar saya bisa melewatinya dan menjadi sosok wanita yang kuat itu..


Saya bahkan belum mammpu terbuka secara seluruhnya dengan orang-orang terdekat, entah karena pola asuh atau apa, seperti mulut sangat terkunci rapat jika ingin menyampaikan keinginan-keinginanku itu, bahkan harus saya tangisi dulu berulang-ulang baru bisa ku ungkapkan.. ribet bangett ini karakterku.. tiba giliran sekarang dekat dengan orang yang sangat beda karakternya dengan saya, kadang saya suka geleng-geleng sendiri, bukan karena saya tidak suka jika saya berubah, tapi sebenarnya menjadi sosok yang lebih terbuka itu cita-cita saya sejak dulu tapi waktu itu saya bingung bagaimana proses merubah ehemm maksudnya mengarahkan karakterku menjadi lebih baik lagi itu yang saya tunggu2, mungkin dengan perkenalan dengan tidak sengaja itu saya bisa menjabarkan beberapa kesimpulan… kadang saya suka senyum-senyum juga sihh…

Tapi karena masih belum ada kepastian hingga angka 90%, jadi saya belum bisa menarik kesimpulannya, ini baru berhipotesis.. saya merasa do’a-do’aku saat masa kuliah dulu pelan-pelan Nampak dan mendekat tapi saya belum punya kuasa untuk merangkul itu semua menjadi bagian dari hidupku, nanti kita lihat hasilnya suatu saat nanti…
Jika ia sudah saya miliki, saya akan menceritakannya secara gamblang di Blog ini…

Semoga Allah senantiasa mempermudah segala urusan kita.

Makassar, 14 April 2015 (@1:58 Am)



Minggu, 12 April 2015

Aku masih menunggu…

Harapan terbesar saya sebagai seorang wanita dewasa adalah bisa menjadi seorang Ibu yang baik bagi anak-anak saya kelak, menjadi seorang istri yang baik bagi suami saya. Namun hingga saat saya menuniskan ini, Allah masih menangguhkan sosok itu untuk diriku. J

Menikahi orang yang dicintai…?? Saya tak pernah tahu apa itu makna cinta yang sebenarnya terhadap lawan jenis, saya masih teringat akan perasaan-perasaan tersakiti, perasaan-perasaan yang dikecewakan dan perasaan-perasaan yang diabaikan, dimana ia mengatakan “cinta” namun pada kenyataan seiring waktu berjalan, sekedar menjadi teman biasanya pun seolah saya tak dianggap. Sempat saya berharap kepada beberapa orang, kita bisa membangun sesuatu yang baik secara bersama kala dulu, tapi apa yang ia katakan tak sesuai dengan apa yang ia tampakkan, lain di mulut lain di hati..

Saya bukan tipe wanita bodoh yang bisa menerima kesalahan orang lain begitu saja, bahkan prinsip saya kala itu dalam menjalin kedekatan dengan orang lain dan hingga saat ini saya pegang :
Sekali Berarti, Sudah itu tidak lagi”, ini bukan hanya sekedar kalimat yang bergumam tanpa arti wahai bloggers, tapi ini punya makna sendiri bagi saya. Kurang lebih maknanya seperti ini ; Sekali kamu membuat saya kecewa yang teramat dalam, sudah itu saya tak akan peduli lagi, silahkan hidup dengan kehidupanmu, dan sayapun tetap pada kehidupanku. Kenapa saya harus memegang prinsip itu??? Karena jika saya memaklumi kesalahan-kesalahan mereka sekali saja, jika ia terulang kembali maka saya pasti akan tetap memakluminya, itu sama saja dengan menyakiti diri saya sendiri secara terus menerus.

Saya bukan tipe wanita yang bisa sesukanya kagum dan mudah menyukai seseorang, saya tak pernah bisa mencintai seseorang sebelum ia mencintai saya terlebih dahulu. Se”keren” apapun orang itu menurut para wanita, tetap saya tak bisa jatuh hati padanya terkecuali ia yang duluan menyimpan rasa pada saya. Ini memang urusan hati, tapi cinta itu bentuk luapan “emosi”, itulah mengapa cinta itu bisa datang dan pergi begitu saja. Sama halnya dengan emosi-emosi yang lainnya, ia bisa berubah dalam waktu yang sangat cepat.

Mencintai…. Siapa sih yang tidak pernah merasakannya??? Cinta itu energy, dengan cinta seorang ibu rela kesakitan demi melahirkan sang anak, karena cintapun sang ayah rela untuk kerja keras demi menghidupi anak dan istrinya, cinta itu energi luar biasa dalam kehidupan, jika kita benar mengarahkannya, dan ia juga bisa menjadi musibah terburuk jika kita pun salah mengarahkannya. Bahkan di dunia ini sudah banyak kasus-kasus percintaan yang membuat kita merasa sangat miris. Atas nama “cinta” mereka rela membunuh anak yang baru sang wanita kandung selama berbulan-bulan, atas nama “cinta” seorang anak rela menipu orang tuanya demi membahagiaan sang kekasih.

Sejatinya CINTA itu yang dibangun berdasarkan landasan ketuhanan, Bukankah cinta sejati kita seharusnya kita letakkan pertama-tama pada Tuhan Sang Maha  Pencipta, jika kita membangun cinta berlandaskan “Cinta pada Allah”, sungguh indahnya cinta itu bukan????
Cinta yang senantiasa memberikan kita rasa syukur karena telah diberikan rasa “Cinta” itu terhadap orang lain, yang dengan rasa cinta itu, kita berupaya membangun segala seuatunya dalam kehidupan kita ini berlandaskan rasa cinta pada sang Rabb,, indah bukan???

Harapan terbesar saya tentang pernikahan saya kelak (semoga Allah senantiasa memudahkan urusan saya untuk ini), saya bisa bertemu dengan seseorang yang dengan saya berada disampingnya saya selalu mengingat sang Rabbku bahkan semakin bertambah kecintaanku pada sang  Ilahi. Aqidah yang baik tercermin dari akhlak yang terpuji yang dimiliki oleh seseorang.. semoga Allah memberikan saya seorang pasangan hidup yang mampu mengayomi dan membuat diri saya menjadi sosok wanita yang jauh lebih baik lagi. Karena kekuata pasangan dalam kehidupan itu luar biasa, ia bisa bersinergi membuat segala seuatu lebih baik lagi.

Bahkan orang sukses saat ini dibalik mereka ada sosok pasangan hidup mereka yang senantiasa menguatkan mereka dan bersinergi meraih mimpi yang mereka inginkan bersama, terlebih jika berjalan dalam visi-misi kehidupan yang sama, lebih cepat lagi kita bisa meraih mimpi-mimpi itu bersama,
Hal ini sangat sangat saya “benarkan”, karena sekarang saya masih berjuang sendiri, bahkan terkadang orang tua pun tak mengerti bahwa anaknya mempunyai mimpi yang sudah seharusnya senantiasa didukung oleh orang tua, disini saya masih berjuang sendiri dan berusaha membangun dan mengerjakan sebisa saya, kadang jika semangat itu mulai melemah, saya kembali membuka catatan-catatan saya yang saya tulis rapih sejak 2-3 tahun yang lalu, atau sekedar membaca note-note motivasi agar saya kembali mampu menyemangati sang diri. Berjuang seorang diri itu luar biasa berat, kadang kita ingin mencari teman bicara yang selalu bisa diajak diskusi dan dimintai nasehat tapi ruang gerak saya untuk itu masih sangat dan sangat terbatas. Bahkan saya selalu mengatakan dan meyakinkan pada diri saya sendiri:
“Pada hakikatnya manusia itu sendiri, lahir sendiri, meninggal sendiri, lantas apa yang kau mau keluhkan??? mengeluhpun tak mampu mengubah segalanya, paksakanlah dirimu bergerak, karena semakin kau menunda, semakin galaulah dirimu, biarkan rasa khawatir itu dalam hatimu, dan saatnya bertindak dan melakukan apa yang bisa kau lakukan hari ini, karena bertindak atau tidak, kamu tetap menggunakan waktu, mau kamu gunakan waktu itu untuk bergerak atau diam ditempat keputusan ada ditanganmu.”

Itulah kenapa saya terkadang ragu untuk dekat dengan orang lain, perasaan kecewa itu terkadang begitu cepat datang, dan saya tak pernah membenarkan hubungan dengan lawan jenis kecuali “Pernikahan”, semua orang mungkin menginginkan menjalin hubungan dengan lawan jenis tapi tidak semua diniatkan untuk suatu hubungan sesakral “pernikahan”. Dan seindah-indahnya cinta, akan sangat indah jika ia berasal dari hubungan pernikahan. No one more. Enough. !!!

Mau tahu alasan terbesar saya jika saya menyukai seseorang??? Itu tak lain dan tak bukan karena saya yakin dia mampu bersinergi dengan saya dan bisa menjadikan saya wanita hebat, sama dengan saya akan berupaya menjadikan dia pria yang hebat pula. Dan harus dia yang duluan menyukai saya. Hahahahah. Prinsip dari jaman batuku.

“lelaki yang baik mampu menjadikan wanitanya menjadi wanita yang lebih baik lagi”..
“wanita yang baik mampu menjadikan lelakinya menjadii lelaki yang lebih baik lagi”..

Sebagai wanita dewasa (ehemmm maklum usia udah 24 pemirsah hohohohoh) simpelnya untuk saat ini seperti itu alasan saya memilih seseorang yang kelak akan menjadi partner saya, jadi jika anda merasa saya pilih, itu alasan mendasar sekali kenapa anda saya pilih…

Entah kapan anda datang membawa rombongan di rumah saya, semoga di saat itu adalah saat yang tepat dalam hidup kita, saat dimana kamu dan aku akan menjadi “Kita”.. J

Dan ditengah perasaan yang terkadang memberikan kita rasa ketidakpastian, aku masih menunggu dirimu… Semoga anda saat ini sedang menikmati kesibukan anda, dan semoga sesegera mungkin saya kembali disibukkan dengan segudang kesibukan baru dalam waktu dekat ini, sudah seharusnya masa penantian itu saya jalani dengan segudang kesibukan yang berarti yang bisa membuat saya menjadi seseorang yang bisa lebih baik lagi. Yah harapan terbesar saya di tahun 2015 ini adalah mempunyai kesibukan yang sangat-sangat membuat saya sibukkkkk hingga saya mampu membunuh sementara perasaan anaeh yang kadang bergerumul dalam hati saya…  



FIGHTING…
Ini bukan sekedar masalah penantian, tapi ini penantian yang akan penuh dengan perjuangan…J
I Hope so.. J Abuya J


Kabawo, Raha Sulawesi Tenggara (Liburan Akhir Tahun 2014)

Lasehao Kabawo, Kab. Muna Sulawesi Tenggara
Liburan Akhir Tahun 2014.

Kali ini saya akan menceritakan tentang pengalaman pulang kampong 5-11 Desember 2014 .
Perjalanan saya dari Gowa, Sulsel Menuju ke Raha, Sultra.
Saat papa mengambil cuti tahunan, akupun diajak kembali menginjakkan kaki ke tanah kelahiran beliau tersebut..

Kami berangkat hari juma’at tanggal 5 Desember 2014 dan bertolak kembali ke Makassar pada tanggal 11 Desember 2014.

·         Jumat 5 Desember 2014.

Karena kapal diperkirakan sandar dipelabuhan jam 9-10 malam, kami memutuskan berangkat jam 4.30 sore dari gowa. Tiba di kota Makassar sekitar jam 6.15 dan kami ke pelabuhan tiba sebelum jam 7 malam. Menunggu kapal datang hingga pukul 09.30 kami ke ruang tunggu. Dan tadaa.. kapal pun datang jam 10.00 karena kami menaikki kelas ekonomi kami nyaris tak mendapatkan tempat tidur lagi. Tapi beruntung ada penumpang jurusan Tual yang bersedia meminjamkan saya tempat tidurnya selama 15 jam hingga kapal sandar di Pelabuhan Bau2. Thanks yah abang J bukan tempat saja yang ia pinjamkan ke saya, sandalnya juga. Maklum memakai wedges 7 cm itu rempong, mana tali-tali ikatannya bikin repoottt saya. Hihihihi.. kapal berangkat sekitar jam 12.00 menuju pelabuhan bau-bau. Dan aku pun tidur.. . oh iya, harga tiket kapal PT.Pelni (kapal cirimai kalo gak salah  yang kami tumpangi) untuk kelas ekonomi dari bau-bau harganya Rp.180.000/orang

·         Sabtu 6 Desember 2014

Saya bertemu dengan nenek dan kakek yang mengunjunggi cucunya yang hendak menikah di Tual, jadi itu lorong tempat tidur kami, full orang yang tujuannya ke Tual dan Fak-Fak, kapal penuh.. bahkan banyak yang tidur di lantai2 kapal. Jaringan??? Kalau jaringan telepon, selalu kami dapatkan walaupun sempat juga menghilang beberapa jam. Gimana soal makanan??? Huhhh saya dan papa lebih memilih untuk membeli makanan yang dibeli di kantin kapal, walau harganya cukup mahal, sekitar Rp.22.000/Box kecil yang hanya berisi dengan ayam potong dan saos sambal sachet, masih lebih enak lah daripada makanan di kapal yang seadanya saja.

Saya juga membeli mie gelas dan menyiramnya di tempat air panas yang telah disediakan oleh pihak kapal. Pagi di hari sabtu, saya menghirup udara segar, menikmati sunrise (matahari bersinar* red).. hmmm… it’s really beautifull moment.. melihat matahari menampakkan dirinya di lautan yang luas. Ehh ternyata sayapun bertemu dengan sepupuku si Ikhtar itu.. J
Pagi hari itu, papa menyuruhku membeli teh panas sebanyak 4 gelas, untuk minum saya, papa, nenek dan kakek dari poso yang tujuannya ke Tual itu. Nenek tsb usianya sudah 50 tahun dan suaminya sudah 80 tahun dan sedang sakit juga sebenarnya, hm… kasihan juga lihat kakek2 melakukan perjalanan jauh dari Poso ke Makassar naik Mobil, terus dari Pelabuhan Makassar menuju ke Tual menggunkan kapal selama 3 hari-3malam.
Dan jam 2.30 kami pun tiba dan turun dari kapal menuju pelabuhan lainnya untuk menaiki jonson lagi.. dan naik ojek Rp.10.000 menuju pelabuhan jonson. Dan Rp.2000/org biaya masuk ke pelabuhan
Saat itu rata-rata penumpang yang menaiki jonson sejumlah 12 orang. Dengan biaya Rp.25.000/orang. Dan hanya kami berdua wanita cantik saya dan seorang kakak dari Makassar alumni tahun 2005 asal sekolah SMA 1 Raha. Tak sempat tanyai namanya. Tapi karena ombak menuju pelabuhan wamengkoli, kakak itu takut sekali, dia memegang tanganku dan menutup matanya saking ombaknya lautan. Jarak tempuh jonson hanya 20-25 menit dari pelabuhan jonson bau-bau menuju ke pelabuhan jonson wamengkoli ujung terdekat pulau muna dengan pulau buton. Tapi karena kami naik jonson sore hari, luar biasa ombaknya itu tuhhh… sampai-sampai itu kakak kaget-kagetan dan ketakutan menutup matanya sambil yterus memegang lengan tanganku. Saya yang awalnya tak takut terkena dampak ketakutannya, jadi deg-degan juga. Bapak-bapak yang ada disitu terus memperhatikannya dan menertawainya dans esekali menghiburnya. Kebetulan ada seorang bapak yang mabuk dan banyak sekali bicaranya dan kerjanya cerita saja entah apa itu ceritanya, maklum orang yang mabuk akalnya rada-rada lari gimanaa gituuu… 4 menit sebelum jonson sandar, kakak disamping saya masih menutup mata dan mengandeng lenganku, hingga semakin terlihat dekat pelabuhan jonson tujuan, sayapun memegang tangannya dan mengatakan padanya “itu pelabuhannya sudah dekat”, dan dia sangat bersyukur dan juga mengucapkan terima kasih padaku.. dan tada.a… kitapun tiba..

Ternyata, perjuangan masih panjang pemirsah, bukan hanya dilaut kami berjuang dan di mobilpun harus demikian, entah bagaimana, jumlah penumpang dalam mobil yang bertipe avanza 3 deret itu dimuati oleh 12 orang, 4 dibagian depan, 4 dibagian tengah, dan  4 dibagian belakang. Huhh anda bisa bayangkan pemirsah dan semua orang dewasa yah.. No kids or No children. Ohh.. eren pusing dan bahkan menolak, tapi mau diapalagi, masih ada 2 jam perjalanan menuju kabawo dari wamengkoli. Dan tiba lah dikampung halaman dengan kondisi yang keram-keram dan lelah karena duduk, bayanrannya sekitar Rp.50.000/person. Dan omku pun telah menjemput kami di lorong masuk dan saat jalan, puussshhh… hapeku terjatuh pemirsah, syukur gak lecet…
 Setibanya di kampung, saya pun mandi karena selama di kapal saya tak mau mandi.. kamar mandinya kotor. Jadi negri saja masuknya.. dan baju dibadan baunya aneh-aneh bau rokok, keringat. Huhhh jorook banget rasanya. Hihihihihihi.

·         Ahad 7 Desember 2014

Hai pagi yang indah… akhirnya aku putuskan untuk mengunjungi sepupuku tercinta, sementara nenek ke pasar, sebenarnya saya diberi juga uang jajan sama papa, Cuma malas ke pasar dan akhirnya ke rumah sepupu untuk mengunjungi juga keponakan yang baru berusia 1 bulan. dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore baru pulang dan sempat juga jalan-jalan ke rumah kakek dan nenek cantik  (kakek itu kakaknya nenekku). Setelah tidur-tiduran juga di rumah kakek itu. Maklum, rumah kakek masih papan full dan rumah gantung sederhana yang biliknya kecil-kecil, tak ada kamar mandi di dalam rumah. Dapaurnya pun kecil saja. Tapi ini yang selalu saya rindukan dari kampung papa, nuansa alam dan rumah papan yang menyejukkan.. 

·         Senin 8 Desember 2014

Senin pagi, saya hanya di rumah saja. Bermain bersama ika, sepupuku yang masih 3 tahun lebih dan saat dia melihat saya memakai bedak, dia meminta mamanya untuk memakaikan juga bedak untuk dia. Hohohohoh.. coba deh liat fotonya pemirsahh… pake blash on, eye shadow, lipstick, eye line. Hohohoho bergaya, padahal aku Cuma pake bedak baby pemirsah.. hohohohoho
Dan sorenya saya bermain dengan sepupu-sepupu perempuanku yang masih anak-anak yang akan beranjak dewasa. Hiohihohihohihohiho. Dan papa seharian di kebun saja.

·         Selasa 9 Desember 2014

Tak afdhol rasanya jika ke kampung tanpa bertandang ke kebun pemirsah… dan saya meminta papa mengajakku ke kebun juga untuk melihat-lihat` jati abang dan untuk membersihkan semak-semak yang menghalangi pertumbuhan jati si abang.. dan saya pun ke kebun. Saya sendiri tidak kerja juga sih, Cuma menemani saja dan menunggu papa membersihkan rumput sambil memfoto2 kebun dan selfie2 sendiri dan digigit nyamuk, member makan ayam2nya orang. Hohohohoho..
Dan kemudian singgah di rumah kebun nenek, saya disuruh memesak nasi, masak mie, dan memasak kasoso (siput kali)… main-main di sungai sambill menelpon beberapa teman-teman di ambon. Hohohohoho…. Narsiesnya dirikuuhh.. enaknya dikebun tak ada orang lain, jauh dari jalan besar dan penghuni kebun hanya nenekku dan disebelah sana ada pondok-pondoknya anak tirinya nenek, jadi buka-bukaanpun no problem. hohohoho
Dan telpon masuk dari tante menyuruhku mengunjunginya ke kambara, dekat kampung mama. Tapi karena agenda padat, akhirnya kami hanya mengunjunggi kakak mama yang rumahnya dekat dengan lorong rumah papa (masih satu kampung) beda kelurahan.. 

·         Rabu 10 Desember 2014

Hari pasar tiba, saya meminta nenek membelikan wafer untuk bekal-bekal makanku sepanjang perjalanan menuju bau-bau..  karena kapal datang subuh kamis besok, jadi sore ini kami putuskan untuk bertolak ke bau-bau dan bermalam dipenginapan dekat area pelabuhan.
Sebelum pulang, narsies dlu dengan sepupet dan nenek.. hohohohoho..

Dan jam 2.30 siang, kami berangkat, dan jam 4.35 kami tiba di pelabuhan very, karena kami rasa lebih enak naik fery, naik jonson saat sore semakin berombak, jadi kami tak mau ambil resiko lagi. Harga karcis Rp.8.000/person dengan lama perjalanan 30 menit. Dan kami pun tiba jam 5 sore, saat itu bau-bau mati lampu jadi pas sebelum magrib mau singgah beli tiketpun tertunda. Akhirnya kami mencari penginapan di dekat area pelabuhan dengan harga sewa Rp.175.000/kamar per malamnya. Dan malam hari kami berjalan ke tempat penjualan tiket dan harga sewa tiket Rp. 164.000/orang untuk kelas ekonomi, tak lupa singgah di pantai kamali yang jaraknya sangat dekat dengan penginapan kami, papa mengunjungi sepupunya yang berjualan kaca mata dan produk kosmetik di pantai kamali. Hmmm banyak juga orang yang berbelanja.. J dan sebelum pulang, kami mampir makan bakso dulu. Dan kami pulang ke penginapan untuk beristirahat. Karena jam 3 malam kapal akan sandar.

·         Kamis 11 Desember 2014

Jam 2 papa membangunkan saya. Dan jam 3 kami pun jalan kaki menuju pelabuhan sekitar 15 menit. Dan kapal sandar jam 3.30. dan tada… sunyi penumpang. Karena kapal lambelu yang kami tumpangi itu dari arah manado, jadi tempat tidur sangat leluasa.. kami bebas memilih dan banyakkk yang kosong…

Dan jam 7.30 malam kapal sandar di pelabuhan Makassar. Karena papa besok harus dinas, jadi kami putuskan naik taxi langsung ke Gowa dengan harga Rp.230.000 tanpa argo.. dan tibalah kami di rumah jam 9 lewat. 

menunggu..


di ruang tunggu pelabuhan, upss.. masuk diberi "cap" sebagai tanda. hehehe

menunggu lagi

kakak yang udah banyak membantu :) Thank uu

menikmati sunrise-1

menikmati sunrise-2

pelabuhan bau-bau

pelabuhan batu-batu

pelabuhan batu-batu 2

jalan di kabawo

my cousin lia

anaknya pito, heheheh sapi*red

my cousin (tika, lia, melly)

my cousin (tika, lia, melly) 2

@kebun jati1

investasi masa depan

pohon jati





my dad in garden :)

masak di tungku, seruuu

main di sungai pemirsah

ini dia suasana kebun

namanya kasoso

my cousin Adi, Riska, Lia





pemandangan laut


bau2

tunggu beli tiket

pantai kamali

pantai kamali2

pantai kamali3

my dad @pantai kamali

how about my action?? hahahahah