Menunggu
Pemulangan kembali ke LPTK asal.
Akhir bulan mei
2015, saya, teman2 sm3t sepenempatan saya serta para guru yang mengajar di
sekolah kami menuju ke kota kabupaten teluk bintuni, untuk apa? Liburan
semester dong..
Hehehehhe.
Setahu saya waktu itu sekolah kami adalah sekolah SMA yang paling duluan libur
semsternya. Jadi kami yang paling lama masa menunggu penarikan di kota. Tapi
berhubung ada teman sm3t kami yang ibundanya meninggal, jadi dia sehari lebih
awal libur di kota. Itu juga sih yang mengkhaawatirkan hati jika hidup di
daerah yang tidak ada jaringan ponselnya. Alhasil saat korkab kami yang ada di
kota mendengarkan kabar bahwa ibunda teman kami meninggal hari itu juga dia
dijemput dengan menggunakan speed. Walaupun dia harus menunggu semalam di kota
untuk menuju ke manokwari dan harus menunggu lagi semalam di manokwari dan baru
kemudian keesokan harinya ia terbang menuju Makassar.
Saat Dirgahayu Kab.Teluk Bintuni ke-13. 9 Juni 2016
Saat Dirgahayu Kab.Teluk Bintuni ke-13. 9 Juni 2016
Saat kami di
kota, bertepatan dengan kedatangan pihak kementrian untuk monev GGD di
kabupaten teluk Bintuni, dan saya pun bisa ikut ke daerah pegunungannya
Bintuni. Kami mengunjungi Moskona dan Tembuni. Dan ketemu juga dengan teman
sm3t penempatan disana. Lumayanlah bisa jalan2 ke daerah gunung. Karena
penempatanku kan di daerah pesisir
Well. Awal juni
2016 satu persatu teman-teman kami ke kota, dan ruangan makin sempit. Akhirnya
kami tinggal di markas besar kami (istilah kerennya sih Mabes). Yah mabes yang
merupakan bangunan ruko. Lumayan luas. Kamarpun kami petak2. Ada yang disebut
kamar VIP da nada juga kelas Bangal (wuahahaha, kek di rumah sakit yah). Kamar
VIP itu yang ada springbed nya, lemari kaca + meja rias. Kamar bangsal itu yah
hanya ada tempat tidur berjejer yang disekat pakai tripleks.
Cukup banyak
juga sih kegiatan yang kami ikuti selama menunggu kepulangan ke LPTK asal.
Lumayan lah 2 bulan stay di kota. Setiap pagi biasa kami selalu mendengar
teman2 kami di bangsal sudah ribut bergosip. Walaupun paling hanya itu2 aja
pembahasannya, tentang jodoh, ingin segera pulang, baper, dan sebagainya. Oh yah berhubung
tempat tinggal kami ada di dua lokasi, yang pertama di mess yang ditinggali
oleh 16 orang rekan kami dan sisanya di Mabes dan ada juga bulan agustus baru
nongol. Kami sendiri di mabes sekitar
belasan orang juga sih. Masih teringat, slogan sapaannya Lina Selena tiap pagi
“Ada yang mau tau apa artinya cinta?” hahaha.
Oh yah selama di
kota juga kami sering diundang untuk ikut kegiatan terlebih oleh pihak KKSS (kerukunan Keluarga
Sulawesi Selatan) Terima kasih banyak buat KKSS Kab. Teluk Bintuni karena sudah
sangat banyak sekali membantu kami, menfasilitasi kami. Walau mungkin ada yang
sedikit tidak mengenakkan dari kami. Kami lebaranpun bersama teman2 sm3t, kami
membuat buras/burassa + opor ayam serta es buah saat lebaran. Tiap 3x seminggu
jadwal kami ikut olahraga di Gor bersama kkss. Tak terasa juga kami sudah
terbiasa selama 2 bulan, saling mengenal satu dan yang lainnya. Biasanya tiap
pagi dan sore kami ngezumba bareng. Masih teringat jelas keseharian kami saat
disana. Mulai dari lampu mati, air sulit ngalir dan harus dipancing, ngantri
kamar mandi, sibuk dengar para penghuni kamar vip yang tiap malam selalu penuh
dengan orang yang teleponan rasanya sudah seperti di wartel. Saat bulan puasa
juga kami mengadakan acara buka puasa bareng di Mabes kami, kami mengundang
rekan2 guru, kkss dan tak lupa pula kepsek2 kami.
Tak terasa Hari
berganti minggu, minggu berganti bulan. Hingga acara pelepasan dari pihak dinas
pendidikan pun tiba. Malamnya pun kami adakan perpisahan dengan anggota KKSS.
Dan keesokan harinya kami berangkat
menuju manokwari, tepatnya tanggal 9 Agustus 2016. Dan jadwal pesawat kami jam
10.30 tgl 11 Agustus 2016. Dan tanggal 10 agustus kami diberi kesempatan untuk
berbelanja maupun jalan2 di kota provinsi papua Barat itu. Alhamdulillah, lagi2
KKSS Prov.Manokwari menyambut kami dengan baik. Malam terakhir kami di
manokwari kami diajak makan malam di salah satu rumah makan yang lokasinya
cukup jauh dari kota, tapi seruuu., maklum kami naik bis. Jadi ramenya luar
biasa.. seru deh pokoknya…
Malam Gor, Di Gor Wiguna-Bintuni
Saat Berbuka puasa bersama di Pondok Pesantren
Ini dia mabes kami
Alhamdulillah. Setahun Di Tanah Papua begitu banyak warna yang sudah dilukiskan. Saya pun sebelum mengikuti program sm3t tak pernah terlintas sedikitpun untuk menginjakkan kaki ke tanah papua, Hingga akhirnya sm3t membuat papua terlintas dibenakku. Dan akhirnya saya benar2 telah berada disana. Sm3t juga menyadarkan tentang rindu yang menggebu, yah rindu tentang tanah kelahiran, rindu tentang keluarga walau sebenarnya saya terbiasa jauh dari keluarga sejak kuliah. Terlebih rindu tentang sosok si dia (*ceillee. Hahahaha) intermezzo red. Sm3t mengajarkan agar kita lebih sabar, sabar menunggu.. menunggu kapan penarikan dari pihak lptk, dan sekarang menunggu lagi untuk kuliah ppg… dansetelah ppg menunggu lagi kapan jadi GGD dan setelah itu menunggu lagi, menunggu kapan jodoh datang. Hehehe..
Jadi jangan ragu
dengan guru2 alumni sm3t. mereka terbiasa sabar, sabar di penempatan yang serba
terbatas, tidak ada listrik, jaringan, susah air bersih dsb (idealnya begitu)..
Saya bangga bisa
menjadi bagian dari keluarga besar sm3t. Thanks so much untuk sm3t. I Love U
full dah…