Minggu, 12 April 2015

Kabawo, Raha Sulawesi Tenggara (Liburan Akhir Tahun 2014)

Lasehao Kabawo, Kab. Muna Sulawesi Tenggara
Liburan Akhir Tahun 2014.

Kali ini saya akan menceritakan tentang pengalaman pulang kampong 5-11 Desember 2014 .
Perjalanan saya dari Gowa, Sulsel Menuju ke Raha, Sultra.
Saat papa mengambil cuti tahunan, akupun diajak kembali menginjakkan kaki ke tanah kelahiran beliau tersebut..

Kami berangkat hari juma’at tanggal 5 Desember 2014 dan bertolak kembali ke Makassar pada tanggal 11 Desember 2014.

·         Jumat 5 Desember 2014.

Karena kapal diperkirakan sandar dipelabuhan jam 9-10 malam, kami memutuskan berangkat jam 4.30 sore dari gowa. Tiba di kota Makassar sekitar jam 6.15 dan kami ke pelabuhan tiba sebelum jam 7 malam. Menunggu kapal datang hingga pukul 09.30 kami ke ruang tunggu. Dan tadaa.. kapal pun datang jam 10.00 karena kami menaikki kelas ekonomi kami nyaris tak mendapatkan tempat tidur lagi. Tapi beruntung ada penumpang jurusan Tual yang bersedia meminjamkan saya tempat tidurnya selama 15 jam hingga kapal sandar di Pelabuhan Bau2. Thanks yah abang J bukan tempat saja yang ia pinjamkan ke saya, sandalnya juga. Maklum memakai wedges 7 cm itu rempong, mana tali-tali ikatannya bikin repoottt saya. Hihihihi.. kapal berangkat sekitar jam 12.00 menuju pelabuhan bau-bau. Dan aku pun tidur.. . oh iya, harga tiket kapal PT.Pelni (kapal cirimai kalo gak salah  yang kami tumpangi) untuk kelas ekonomi dari bau-bau harganya Rp.180.000/orang

·         Sabtu 6 Desember 2014

Saya bertemu dengan nenek dan kakek yang mengunjunggi cucunya yang hendak menikah di Tual, jadi itu lorong tempat tidur kami, full orang yang tujuannya ke Tual dan Fak-Fak, kapal penuh.. bahkan banyak yang tidur di lantai2 kapal. Jaringan??? Kalau jaringan telepon, selalu kami dapatkan walaupun sempat juga menghilang beberapa jam. Gimana soal makanan??? Huhhh saya dan papa lebih memilih untuk membeli makanan yang dibeli di kantin kapal, walau harganya cukup mahal, sekitar Rp.22.000/Box kecil yang hanya berisi dengan ayam potong dan saos sambal sachet, masih lebih enak lah daripada makanan di kapal yang seadanya saja.

Saya juga membeli mie gelas dan menyiramnya di tempat air panas yang telah disediakan oleh pihak kapal. Pagi di hari sabtu, saya menghirup udara segar, menikmati sunrise (matahari bersinar* red).. hmmm… it’s really beautifull moment.. melihat matahari menampakkan dirinya di lautan yang luas. Ehh ternyata sayapun bertemu dengan sepupuku si Ikhtar itu.. J
Pagi hari itu, papa menyuruhku membeli teh panas sebanyak 4 gelas, untuk minum saya, papa, nenek dan kakek dari poso yang tujuannya ke Tual itu. Nenek tsb usianya sudah 50 tahun dan suaminya sudah 80 tahun dan sedang sakit juga sebenarnya, hm… kasihan juga lihat kakek2 melakukan perjalanan jauh dari Poso ke Makassar naik Mobil, terus dari Pelabuhan Makassar menuju ke Tual menggunkan kapal selama 3 hari-3malam.
Dan jam 2.30 kami pun tiba dan turun dari kapal menuju pelabuhan lainnya untuk menaiki jonson lagi.. dan naik ojek Rp.10.000 menuju pelabuhan jonson. Dan Rp.2000/org biaya masuk ke pelabuhan
Saat itu rata-rata penumpang yang menaiki jonson sejumlah 12 orang. Dengan biaya Rp.25.000/orang. Dan hanya kami berdua wanita cantik saya dan seorang kakak dari Makassar alumni tahun 2005 asal sekolah SMA 1 Raha. Tak sempat tanyai namanya. Tapi karena ombak menuju pelabuhan wamengkoli, kakak itu takut sekali, dia memegang tanganku dan menutup matanya saking ombaknya lautan. Jarak tempuh jonson hanya 20-25 menit dari pelabuhan jonson bau-bau menuju ke pelabuhan jonson wamengkoli ujung terdekat pulau muna dengan pulau buton. Tapi karena kami naik jonson sore hari, luar biasa ombaknya itu tuhhh… sampai-sampai itu kakak kaget-kagetan dan ketakutan menutup matanya sambil yterus memegang lengan tanganku. Saya yang awalnya tak takut terkena dampak ketakutannya, jadi deg-degan juga. Bapak-bapak yang ada disitu terus memperhatikannya dan menertawainya dans esekali menghiburnya. Kebetulan ada seorang bapak yang mabuk dan banyak sekali bicaranya dan kerjanya cerita saja entah apa itu ceritanya, maklum orang yang mabuk akalnya rada-rada lari gimanaa gituuu… 4 menit sebelum jonson sandar, kakak disamping saya masih menutup mata dan mengandeng lenganku, hingga semakin terlihat dekat pelabuhan jonson tujuan, sayapun memegang tangannya dan mengatakan padanya “itu pelabuhannya sudah dekat”, dan dia sangat bersyukur dan juga mengucapkan terima kasih padaku.. dan tada.a… kitapun tiba..

Ternyata, perjuangan masih panjang pemirsah, bukan hanya dilaut kami berjuang dan di mobilpun harus demikian, entah bagaimana, jumlah penumpang dalam mobil yang bertipe avanza 3 deret itu dimuati oleh 12 orang, 4 dibagian depan, 4 dibagian tengah, dan  4 dibagian belakang. Huhh anda bisa bayangkan pemirsah dan semua orang dewasa yah.. No kids or No children. Ohh.. eren pusing dan bahkan menolak, tapi mau diapalagi, masih ada 2 jam perjalanan menuju kabawo dari wamengkoli. Dan tiba lah dikampung halaman dengan kondisi yang keram-keram dan lelah karena duduk, bayanrannya sekitar Rp.50.000/person. Dan omku pun telah menjemput kami di lorong masuk dan saat jalan, puussshhh… hapeku terjatuh pemirsah, syukur gak lecet…
 Setibanya di kampung, saya pun mandi karena selama di kapal saya tak mau mandi.. kamar mandinya kotor. Jadi negri saja masuknya.. dan baju dibadan baunya aneh-aneh bau rokok, keringat. Huhhh jorook banget rasanya. Hihihihihihi.

·         Ahad 7 Desember 2014

Hai pagi yang indah… akhirnya aku putuskan untuk mengunjungi sepupuku tercinta, sementara nenek ke pasar, sebenarnya saya diberi juga uang jajan sama papa, Cuma malas ke pasar dan akhirnya ke rumah sepupu untuk mengunjungi juga keponakan yang baru berusia 1 bulan. dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore baru pulang dan sempat juga jalan-jalan ke rumah kakek dan nenek cantik  (kakek itu kakaknya nenekku). Setelah tidur-tiduran juga di rumah kakek itu. Maklum, rumah kakek masih papan full dan rumah gantung sederhana yang biliknya kecil-kecil, tak ada kamar mandi di dalam rumah. Dapaurnya pun kecil saja. Tapi ini yang selalu saya rindukan dari kampung papa, nuansa alam dan rumah papan yang menyejukkan.. 

·         Senin 8 Desember 2014

Senin pagi, saya hanya di rumah saja. Bermain bersama ika, sepupuku yang masih 3 tahun lebih dan saat dia melihat saya memakai bedak, dia meminta mamanya untuk memakaikan juga bedak untuk dia. Hohohohoh.. coba deh liat fotonya pemirsahh… pake blash on, eye shadow, lipstick, eye line. Hohohoho bergaya, padahal aku Cuma pake bedak baby pemirsah.. hohohohoho
Dan sorenya saya bermain dengan sepupu-sepupu perempuanku yang masih anak-anak yang akan beranjak dewasa. Hiohihohihohihohiho. Dan papa seharian di kebun saja.

·         Selasa 9 Desember 2014

Tak afdhol rasanya jika ke kampung tanpa bertandang ke kebun pemirsah… dan saya meminta papa mengajakku ke kebun juga untuk melihat-lihat` jati abang dan untuk membersihkan semak-semak yang menghalangi pertumbuhan jati si abang.. dan saya pun ke kebun. Saya sendiri tidak kerja juga sih, Cuma menemani saja dan menunggu papa membersihkan rumput sambil memfoto2 kebun dan selfie2 sendiri dan digigit nyamuk, member makan ayam2nya orang. Hohohohoho..
Dan kemudian singgah di rumah kebun nenek, saya disuruh memesak nasi, masak mie, dan memasak kasoso (siput kali)… main-main di sungai sambill menelpon beberapa teman-teman di ambon. Hohohohoho…. Narsiesnya dirikuuhh.. enaknya dikebun tak ada orang lain, jauh dari jalan besar dan penghuni kebun hanya nenekku dan disebelah sana ada pondok-pondoknya anak tirinya nenek, jadi buka-bukaanpun no problem. hohohoho
Dan telpon masuk dari tante menyuruhku mengunjunginya ke kambara, dekat kampung mama. Tapi karena agenda padat, akhirnya kami hanya mengunjunggi kakak mama yang rumahnya dekat dengan lorong rumah papa (masih satu kampung) beda kelurahan.. 

·         Rabu 10 Desember 2014

Hari pasar tiba, saya meminta nenek membelikan wafer untuk bekal-bekal makanku sepanjang perjalanan menuju bau-bau..  karena kapal datang subuh kamis besok, jadi sore ini kami putuskan untuk bertolak ke bau-bau dan bermalam dipenginapan dekat area pelabuhan.
Sebelum pulang, narsies dlu dengan sepupet dan nenek.. hohohohoho..

Dan jam 2.30 siang, kami berangkat, dan jam 4.35 kami tiba di pelabuhan very, karena kami rasa lebih enak naik fery, naik jonson saat sore semakin berombak, jadi kami tak mau ambil resiko lagi. Harga karcis Rp.8.000/person dengan lama perjalanan 30 menit. Dan kami pun tiba jam 5 sore, saat itu bau-bau mati lampu jadi pas sebelum magrib mau singgah beli tiketpun tertunda. Akhirnya kami mencari penginapan di dekat area pelabuhan dengan harga sewa Rp.175.000/kamar per malamnya. Dan malam hari kami berjalan ke tempat penjualan tiket dan harga sewa tiket Rp. 164.000/orang untuk kelas ekonomi, tak lupa singgah di pantai kamali yang jaraknya sangat dekat dengan penginapan kami, papa mengunjungi sepupunya yang berjualan kaca mata dan produk kosmetik di pantai kamali. Hmmm banyak juga orang yang berbelanja.. J dan sebelum pulang, kami mampir makan bakso dulu. Dan kami pulang ke penginapan untuk beristirahat. Karena jam 3 malam kapal akan sandar.

·         Kamis 11 Desember 2014

Jam 2 papa membangunkan saya. Dan jam 3 kami pun jalan kaki menuju pelabuhan sekitar 15 menit. Dan kapal sandar jam 3.30. dan tada… sunyi penumpang. Karena kapal lambelu yang kami tumpangi itu dari arah manado, jadi tempat tidur sangat leluasa.. kami bebas memilih dan banyakkk yang kosong…

Dan jam 7.30 malam kapal sandar di pelabuhan Makassar. Karena papa besok harus dinas, jadi kami putuskan naik taxi langsung ke Gowa dengan harga Rp.230.000 tanpa argo.. dan tibalah kami di rumah jam 9 lewat. 

menunggu..


di ruang tunggu pelabuhan, upss.. masuk diberi "cap" sebagai tanda. hehehe

menunggu lagi

kakak yang udah banyak membantu :) Thank uu

menikmati sunrise-1

menikmati sunrise-2

pelabuhan bau-bau

pelabuhan batu-batu

pelabuhan batu-batu 2

jalan di kabawo

my cousin lia

anaknya pito, heheheh sapi*red

my cousin (tika, lia, melly)

my cousin (tika, lia, melly) 2

@kebun jati1

investasi masa depan

pohon jati





my dad in garden :)

masak di tungku, seruuu

main di sungai pemirsah

ini dia suasana kebun

namanya kasoso

my cousin Adi, Riska, Lia





pemandangan laut


bau2

tunggu beli tiket

pantai kamali

pantai kamali2

pantai kamali3

my dad @pantai kamali

how about my action?? hahahahah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar