Harapan
terbesar saya sebagai seorang wanita dewasa adalah bisa menjadi seorang Ibu
yang baik bagi anak-anak saya kelak, menjadi seorang istri yang baik bagi suami
saya. Namun hingga saat saya menuniskan ini, Allah masih menangguhkan sosok itu
untuk diriku. J
Menikahi
orang yang dicintai…?? Saya tak pernah tahu apa itu makna cinta yang sebenarnya
terhadap lawan jenis, saya masih teringat akan perasaan-perasaan tersakiti,
perasaan-perasaan yang dikecewakan dan perasaan-perasaan yang diabaikan, dimana
ia mengatakan “cinta” namun pada kenyataan seiring waktu berjalan, sekedar
menjadi teman biasanya pun seolah saya tak dianggap. Sempat saya berharap
kepada beberapa orang, kita bisa membangun sesuatu yang baik secara bersama
kala dulu, tapi apa yang ia katakan tak sesuai dengan apa yang ia tampakkan,
lain di mulut lain di hati..
Saya bukan
tipe wanita bodoh yang bisa menerima kesalahan orang lain begitu saja, bahkan
prinsip saya kala itu dalam menjalin kedekatan dengan orang lain dan hingga
saat ini saya pegang :
“Sekali Berarti, Sudah itu tidak lagi”,
ini bukan hanya sekedar kalimat yang bergumam tanpa arti wahai bloggers, tapi
ini punya makna sendiri bagi saya. Kurang lebih maknanya seperti ini ; Sekali
kamu membuat saya kecewa yang teramat dalam, sudah itu saya tak akan peduli
lagi, silahkan hidup dengan kehidupanmu, dan sayapun tetap pada kehidupanku.
Kenapa saya harus memegang prinsip itu??? Karena jika saya memaklumi
kesalahan-kesalahan mereka sekali saja, jika ia terulang kembali maka saya
pasti akan tetap memakluminya, itu sama saja dengan menyakiti diri saya sendiri
secara terus menerus.
Saya bukan
tipe wanita yang bisa sesukanya kagum dan mudah menyukai seseorang, saya tak
pernah bisa mencintai seseorang sebelum ia mencintai saya terlebih dahulu.
Se”keren” apapun orang itu menurut para wanita, tetap saya tak bisa jatuh hati
padanya terkecuali ia yang duluan menyimpan rasa pada saya. Ini memang urusan
hati, tapi cinta itu bentuk luapan “emosi”, itulah mengapa cinta itu bisa
datang dan pergi begitu saja. Sama halnya dengan emosi-emosi yang lainnya, ia
bisa berubah dalam waktu yang sangat cepat.
Mencintai….
Siapa sih yang tidak pernah merasakannya??? Cinta itu energy, dengan cinta
seorang ibu rela kesakitan demi melahirkan sang anak, karena cintapun sang ayah
rela untuk kerja keras demi menghidupi anak dan istrinya, cinta itu energi luar
biasa dalam kehidupan, jika kita benar mengarahkannya, dan ia juga bisa menjadi
musibah terburuk jika kita pun salah mengarahkannya. Bahkan di dunia ini sudah
banyak kasus-kasus percintaan yang membuat kita merasa sangat miris. Atas nama
“cinta” mereka rela membunuh anak yang baru sang wanita kandung selama
berbulan-bulan, atas nama “cinta” seorang anak rela menipu orang tuanya demi
membahagiaan sang kekasih.
Sejatinya
CINTA itu yang dibangun berdasarkan landasan ketuhanan, Bukankah cinta sejati
kita seharusnya kita letakkan pertama-tama pada Tuhan Sang Maha Pencipta, jika kita membangun cinta
berlandaskan “Cinta pada Allah”, sungguh indahnya cinta itu bukan????
Cinta yang
senantiasa memberikan kita rasa syukur karena telah diberikan rasa “Cinta” itu
terhadap orang lain, yang dengan rasa cinta itu, kita berupaya membangun segala
seuatunya dalam kehidupan kita ini berlandaskan rasa cinta pada sang Rabb,,
indah bukan???
Harapan
terbesar saya tentang pernikahan saya kelak (semoga Allah senantiasa memudahkan
urusan saya untuk ini), saya bisa bertemu dengan seseorang yang dengan saya
berada disampingnya saya selalu mengingat sang Rabbku bahkan semakin bertambah
kecintaanku pada sang Ilahi. Aqidah yang
baik tercermin dari akhlak yang terpuji yang dimiliki oleh seseorang.. semoga
Allah memberikan saya seorang pasangan hidup yang mampu mengayomi dan membuat
diri saya menjadi sosok wanita yang jauh lebih baik lagi. Karena kekuata
pasangan dalam kehidupan itu luar biasa, ia bisa bersinergi membuat segala
seuatu lebih baik lagi.
Bahkan orang
sukses saat ini dibalik mereka ada sosok pasangan hidup mereka yang senantiasa
menguatkan mereka dan bersinergi meraih mimpi yang mereka inginkan bersama, terlebih
jika berjalan dalam visi-misi kehidupan yang sama, lebih cepat lagi kita bisa
meraih mimpi-mimpi itu bersama,
Hal ini
sangat sangat saya “benarkan”, karena sekarang saya masih berjuang sendiri,
bahkan terkadang orang tua pun tak mengerti bahwa anaknya mempunyai mimpi yang
sudah seharusnya senantiasa didukung oleh orang tua, disini saya masih berjuang
sendiri dan berusaha membangun dan mengerjakan sebisa saya, kadang jika
semangat itu mulai melemah, saya kembali membuka catatan-catatan saya yang saya
tulis rapih sejak 2-3 tahun yang lalu, atau sekedar membaca note-note motivasi
agar saya kembali mampu menyemangati sang diri. Berjuang seorang diri itu luar
biasa berat, kadang kita ingin mencari teman bicara yang selalu bisa diajak
diskusi dan dimintai nasehat tapi ruang gerak saya untuk itu masih sangat dan
sangat terbatas. Bahkan saya selalu mengatakan dan meyakinkan pada diri saya
sendiri:
“Pada
hakikatnya manusia itu sendiri, lahir sendiri, meninggal sendiri, lantas apa
yang kau mau keluhkan??? mengeluhpun tak mampu mengubah segalanya, paksakanlah
dirimu bergerak, karena semakin kau menunda, semakin galaulah dirimu, biarkan
rasa khawatir itu dalam hatimu, dan saatnya bertindak dan melakukan apa yang
bisa kau lakukan hari ini, karena bertindak atau tidak, kamu tetap menggunakan
waktu, mau kamu gunakan waktu itu untuk bergerak atau diam ditempat keputusan
ada ditanganmu.”
Itulah
kenapa saya terkadang ragu untuk dekat dengan orang lain, perasaan kecewa itu
terkadang begitu cepat datang, dan saya tak pernah membenarkan hubungan dengan
lawan jenis kecuali “Pernikahan”, semua orang mungkin menginginkan menjalin
hubungan dengan lawan jenis tapi tidak semua diniatkan untuk suatu hubungan
sesakral “pernikahan”. Dan seindah-indahnya cinta, akan sangat indah jika ia
berasal dari hubungan pernikahan. No one more. Enough. !!!
Mau tahu
alasan terbesar saya jika saya menyukai seseorang??? Itu tak lain dan tak bukan
karena saya yakin dia mampu bersinergi dengan saya dan bisa menjadikan saya
wanita hebat, sama dengan saya akan berupaya menjadikan dia pria yang hebat
pula. Dan harus dia yang duluan menyukai saya. Hahahahah. Prinsip dari jaman
batuku.
“lelaki yang
baik mampu menjadikan wanitanya menjadi wanita yang lebih baik lagi”..
“wanita yang
baik mampu menjadikan lelakinya menjadii lelaki yang lebih baik lagi”..
Sebagai
wanita dewasa (ehemmm maklum usia udah 24 pemirsah hohohohoh) simpelnya untuk
saat ini seperti itu alasan saya memilih seseorang yang kelak akan menjadi
partner saya, jadi jika anda merasa saya pilih, itu alasan mendasar sekali
kenapa anda saya pilih…
Entah kapan
anda datang membawa rombongan di rumah saya, semoga di saat itu adalah saat
yang tepat dalam hidup kita, saat dimana kamu dan aku akan menjadi “Kita”.. J
Dan ditengah
perasaan yang terkadang memberikan kita rasa ketidakpastian, aku masih menunggu
dirimu… Semoga anda saat ini sedang menikmati kesibukan anda, dan semoga
sesegera mungkin saya kembali disibukkan dengan segudang kesibukan baru dalam
waktu dekat ini, sudah seharusnya masa penantian itu saya jalani dengan
segudang kesibukan yang berarti yang bisa membuat saya menjadi seseorang yang
bisa lebih baik lagi. Yah harapan terbesar saya di tahun 2015 ini adalah
mempunyai kesibukan yang sangat-sangat membuat saya sibukkkkk hingga saya mampu
membunuh sementara perasaan anaeh yang kadang bergerumul dalam hati saya…
FIGHTING…
Ini bukan
sekedar masalah penantian, tapi ini penantian yang akan penuh dengan
perjuangan…J
I Hope so.. J Abuya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar