Minggu, 12 April 2015

Aku masih menunggu…

Harapan terbesar saya sebagai seorang wanita dewasa adalah bisa menjadi seorang Ibu yang baik bagi anak-anak saya kelak, menjadi seorang istri yang baik bagi suami saya. Namun hingga saat saya menuniskan ini, Allah masih menangguhkan sosok itu untuk diriku. J

Menikahi orang yang dicintai…?? Saya tak pernah tahu apa itu makna cinta yang sebenarnya terhadap lawan jenis, saya masih teringat akan perasaan-perasaan tersakiti, perasaan-perasaan yang dikecewakan dan perasaan-perasaan yang diabaikan, dimana ia mengatakan “cinta” namun pada kenyataan seiring waktu berjalan, sekedar menjadi teman biasanya pun seolah saya tak dianggap. Sempat saya berharap kepada beberapa orang, kita bisa membangun sesuatu yang baik secara bersama kala dulu, tapi apa yang ia katakan tak sesuai dengan apa yang ia tampakkan, lain di mulut lain di hati..

Saya bukan tipe wanita bodoh yang bisa menerima kesalahan orang lain begitu saja, bahkan prinsip saya kala itu dalam menjalin kedekatan dengan orang lain dan hingga saat ini saya pegang :
Sekali Berarti, Sudah itu tidak lagi”, ini bukan hanya sekedar kalimat yang bergumam tanpa arti wahai bloggers, tapi ini punya makna sendiri bagi saya. Kurang lebih maknanya seperti ini ; Sekali kamu membuat saya kecewa yang teramat dalam, sudah itu saya tak akan peduli lagi, silahkan hidup dengan kehidupanmu, dan sayapun tetap pada kehidupanku. Kenapa saya harus memegang prinsip itu??? Karena jika saya memaklumi kesalahan-kesalahan mereka sekali saja, jika ia terulang kembali maka saya pasti akan tetap memakluminya, itu sama saja dengan menyakiti diri saya sendiri secara terus menerus.

Saya bukan tipe wanita yang bisa sesukanya kagum dan mudah menyukai seseorang, saya tak pernah bisa mencintai seseorang sebelum ia mencintai saya terlebih dahulu. Se”keren” apapun orang itu menurut para wanita, tetap saya tak bisa jatuh hati padanya terkecuali ia yang duluan menyimpan rasa pada saya. Ini memang urusan hati, tapi cinta itu bentuk luapan “emosi”, itulah mengapa cinta itu bisa datang dan pergi begitu saja. Sama halnya dengan emosi-emosi yang lainnya, ia bisa berubah dalam waktu yang sangat cepat.

Mencintai…. Siapa sih yang tidak pernah merasakannya??? Cinta itu energy, dengan cinta seorang ibu rela kesakitan demi melahirkan sang anak, karena cintapun sang ayah rela untuk kerja keras demi menghidupi anak dan istrinya, cinta itu energi luar biasa dalam kehidupan, jika kita benar mengarahkannya, dan ia juga bisa menjadi musibah terburuk jika kita pun salah mengarahkannya. Bahkan di dunia ini sudah banyak kasus-kasus percintaan yang membuat kita merasa sangat miris. Atas nama “cinta” mereka rela membunuh anak yang baru sang wanita kandung selama berbulan-bulan, atas nama “cinta” seorang anak rela menipu orang tuanya demi membahagiaan sang kekasih.

Sejatinya CINTA itu yang dibangun berdasarkan landasan ketuhanan, Bukankah cinta sejati kita seharusnya kita letakkan pertama-tama pada Tuhan Sang Maha  Pencipta, jika kita membangun cinta berlandaskan “Cinta pada Allah”, sungguh indahnya cinta itu bukan????
Cinta yang senantiasa memberikan kita rasa syukur karena telah diberikan rasa “Cinta” itu terhadap orang lain, yang dengan rasa cinta itu, kita berupaya membangun segala seuatunya dalam kehidupan kita ini berlandaskan rasa cinta pada sang Rabb,, indah bukan???

Harapan terbesar saya tentang pernikahan saya kelak (semoga Allah senantiasa memudahkan urusan saya untuk ini), saya bisa bertemu dengan seseorang yang dengan saya berada disampingnya saya selalu mengingat sang Rabbku bahkan semakin bertambah kecintaanku pada sang  Ilahi. Aqidah yang baik tercermin dari akhlak yang terpuji yang dimiliki oleh seseorang.. semoga Allah memberikan saya seorang pasangan hidup yang mampu mengayomi dan membuat diri saya menjadi sosok wanita yang jauh lebih baik lagi. Karena kekuata pasangan dalam kehidupan itu luar biasa, ia bisa bersinergi membuat segala seuatu lebih baik lagi.

Bahkan orang sukses saat ini dibalik mereka ada sosok pasangan hidup mereka yang senantiasa menguatkan mereka dan bersinergi meraih mimpi yang mereka inginkan bersama, terlebih jika berjalan dalam visi-misi kehidupan yang sama, lebih cepat lagi kita bisa meraih mimpi-mimpi itu bersama,
Hal ini sangat sangat saya “benarkan”, karena sekarang saya masih berjuang sendiri, bahkan terkadang orang tua pun tak mengerti bahwa anaknya mempunyai mimpi yang sudah seharusnya senantiasa didukung oleh orang tua, disini saya masih berjuang sendiri dan berusaha membangun dan mengerjakan sebisa saya, kadang jika semangat itu mulai melemah, saya kembali membuka catatan-catatan saya yang saya tulis rapih sejak 2-3 tahun yang lalu, atau sekedar membaca note-note motivasi agar saya kembali mampu menyemangati sang diri. Berjuang seorang diri itu luar biasa berat, kadang kita ingin mencari teman bicara yang selalu bisa diajak diskusi dan dimintai nasehat tapi ruang gerak saya untuk itu masih sangat dan sangat terbatas. Bahkan saya selalu mengatakan dan meyakinkan pada diri saya sendiri:
“Pada hakikatnya manusia itu sendiri, lahir sendiri, meninggal sendiri, lantas apa yang kau mau keluhkan??? mengeluhpun tak mampu mengubah segalanya, paksakanlah dirimu bergerak, karena semakin kau menunda, semakin galaulah dirimu, biarkan rasa khawatir itu dalam hatimu, dan saatnya bertindak dan melakukan apa yang bisa kau lakukan hari ini, karena bertindak atau tidak, kamu tetap menggunakan waktu, mau kamu gunakan waktu itu untuk bergerak atau diam ditempat keputusan ada ditanganmu.”

Itulah kenapa saya terkadang ragu untuk dekat dengan orang lain, perasaan kecewa itu terkadang begitu cepat datang, dan saya tak pernah membenarkan hubungan dengan lawan jenis kecuali “Pernikahan”, semua orang mungkin menginginkan menjalin hubungan dengan lawan jenis tapi tidak semua diniatkan untuk suatu hubungan sesakral “pernikahan”. Dan seindah-indahnya cinta, akan sangat indah jika ia berasal dari hubungan pernikahan. No one more. Enough. !!!

Mau tahu alasan terbesar saya jika saya menyukai seseorang??? Itu tak lain dan tak bukan karena saya yakin dia mampu bersinergi dengan saya dan bisa menjadikan saya wanita hebat, sama dengan saya akan berupaya menjadikan dia pria yang hebat pula. Dan harus dia yang duluan menyukai saya. Hahahahah. Prinsip dari jaman batuku.

“lelaki yang baik mampu menjadikan wanitanya menjadi wanita yang lebih baik lagi”..
“wanita yang baik mampu menjadikan lelakinya menjadii lelaki yang lebih baik lagi”..

Sebagai wanita dewasa (ehemmm maklum usia udah 24 pemirsah hohohohoh) simpelnya untuk saat ini seperti itu alasan saya memilih seseorang yang kelak akan menjadi partner saya, jadi jika anda merasa saya pilih, itu alasan mendasar sekali kenapa anda saya pilih…

Entah kapan anda datang membawa rombongan di rumah saya, semoga di saat itu adalah saat yang tepat dalam hidup kita, saat dimana kamu dan aku akan menjadi “Kita”.. J

Dan ditengah perasaan yang terkadang memberikan kita rasa ketidakpastian, aku masih menunggu dirimu… Semoga anda saat ini sedang menikmati kesibukan anda, dan semoga sesegera mungkin saya kembali disibukkan dengan segudang kesibukan baru dalam waktu dekat ini, sudah seharusnya masa penantian itu saya jalani dengan segudang kesibukan yang berarti yang bisa membuat saya menjadi seseorang yang bisa lebih baik lagi. Yah harapan terbesar saya di tahun 2015 ini adalah mempunyai kesibukan yang sangat-sangat membuat saya sibukkkkk hingga saya mampu membunuh sementara perasaan anaeh yang kadang bergerumul dalam hati saya…  



FIGHTING…
Ini bukan sekedar masalah penantian, tapi ini penantian yang akan penuh dengan perjuangan…J
I Hope so.. J Abuya J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar